Wednesday, March 15, 2006

...the more sorry I am to have hurt you...

Assalamualaikum and peace be upon you...

Hari Anggara Kliwon-Kulantir,
Subuh ke 13 Bulan Sapar/Kawolu,
Tahun Alip.

Hari ke 24 Menjadi hamba kepada hamba...


___________ooOoo___________

Jerit Juara Si Jalak Jahil

Bulatan sepupu-sepupu Sang Hanuman yang sedang bersorak riang menanti sang pemenang terjulang dari dua jalak yang sedang bertarung dengan tari sumbang itu membentuk sebuah gelanggang sementara.

Di tengah-tengah gelanggang itu, tampak dua juara dari satu nusantara sedang bertari cakak dengan balung tegak, bulu rembang dan kaki berbelati. Tarian dua jalak ini tarian mati, tiada belas tiada simpati.

Si Jalak Jahil dan Si Jalak Jelek, nama dua juara ini. Baka ayam aduan terbaik dari Rimba Batu Retak Seribu.

"HOH! Patuk!...Cakar!... Elak!" sorak sang sepupu-sepupu Si Hanuman.

"Bodoh kau Jalak! Dia datang kau tak elak!” marah sang sepupu-sepupu Si Hanuman.

"YAHHHHH! Bagus! Bagus! Macam tu laaa...! HA! HA! HA!” gelak sang sepupu-sepupu Si Hanuman.

Si Jalak Jahil juara dari pinggir Rimba Batu Retak Seribu mengepak, kaki berbelatinya mula menyepak. Si Jalak Jelek juara jantung Rimba Batu Retak Seribu mengelak, paruhnya membalas sambil mengetak.

Tapi, Si Jalak Jelek silap menghitung. Ketaknya tidak membuat geruh lawannya terdetak. Di kala Si Jalak Jelek berketak, Si Jalak Jahil menyusun tapak, dada Si Jalak Jelek disepak.

Terdengar bunyi tulang dada terkepak.

Darah mula terserak.

Si Jalak Jelek terjelepak.

"KOKKOKKOKKOOOoooo...!!!" kokok Si Jalak Jahil bangga. Lawannya tebungkang mengeletik. "KOKKOKKOKKOOOoooo......!!!" kokoknya lagi segak lagak sang juara.

Sang sepupu-sepupu Si Hanuman melonjak gembira, melompat-lompat bersulam tawa.

Dari celah hamis bau haruman sang sepupu-sepupu Si Hanuman, dengan lenggok tonggek bisai berkemban, melangkah masuk sang Putri Sepet Kebaya Sempit. Si Jalak Jahil dijulang, dipamer keliling gelanggang.

"Inilah Sang Pemenang!" maklumnya.

Putri Sepet Kebaya Sempit tersenyum sumbing. Ayam sabung seekor sudah terbaring. Malam ini bolehlah dia berlaukkan ayam goreng percuma. Petang ini emas taruhannya berganda.

"Heh, perut kenyang dan banyak uang," lintas laba haloba hatinya.

Si Jalak Jahil mendabik dada.

Bangga menjadi jalak pembunuh jalak.

"KOKKOKKOKKOOOoooo...!!!" jerit juara Si Jalak Jahil.

___________ooOoo___________


Jerit Juara Si Jalak Jahil

Si Jalak Jahil sabungan tinggi tahana,
berbulu merah agung balungnya,
kepada Jalak yang rendah tafsilnya,
pasti celaka padahnya,
jika kurang barang wahana.

agung sungguh Si Jalak Jahil,
sekali sepak Si Jalak Jelek tunduk pada maut memanggil,
tapi dek kerana namanya Jahil,
lupa dia sang penonton safil,
bersorak dengan taruhan bertahil.

aduhai Si Jalak Jahil,
bila agaknya kau akan akil,
telur jalak juga yang dikau kutil,
lagak amal kaki untut disarung gelang setahil.
___________ooOoo___________


Glosari

sang hanuman = ape (well, those who agreed with darwin would certainly know the meaning of this)
bercakak = bertarung/kelahi
rimba batu retak seribu = a place both you and I know
geruh = bad luck
terjelepak = terjelepok (fall down flaccidly)
bisai = beauty
Putri Sepet Kebaya Sepet = the translation is a bit offensive to the politically correct
tahana = dignity
wahana = passage
safil = shameful person
kutil = nibble
bagai kaki untut disarung gelang setahil = a malay proverb (don’t be lazy, go and look for the meaning)

____________ooOoo___________

8 comments:

Gukita said...

Demon, I bow to your linguistic mastery of multilingual and the way it is used to mock and deliver priceless wisdoms....

thewailer said...

I salute you...as I said...creative writing in the highest order..! :)

demonsinme said...

Me Lord le UNC de la AKH,
Master Wailer,

Both of you think too highly of me, but, to both of you I bow back in greater respect.

It is the both of you and also me lord le ABAH de la Count who are the true masters of creativity and linguistic mastery.

Maya said...

very high imagination..love it.. but why ayam..? any significant to it? why not bird or tiger or frog..? :)

demonsinme said...

MIS MAYA: Thank you. The fowl is a very intergral part of most eastern society. It resembles the people of the eastern culture as evident in many of our folklores, arts and etc.

Hanuman the ape is the same case.

Anonymous said...

Mister D, mocking someone eh! naughty...naughty.

The malay proverb...cannot find the meaning.

I guess you must have scored flying colours for creative writing during yr school years. You can be my language teacher anytime. Nano Nano!

demonsinme said...

MISS MEEN: No I am not mocking nobody. Its just an observation that I made that such is the behaviour of most of society be it modern or otherwise.

The Malay proverb means -

"To do something with the intention of doing good, but the action itself is in actual bring somethin that is adverse"

demonsinme said...

Akhi: Hanuman is also for the not so white.